
Keterangan Gambar : Sarasehan Forum Taman Bacaan Masyarakat di PPSB Kisam Djiun, Jakarta Timur, Sabtu (27/9). (sumber foto : ist/pp)
JAKARTA II Parahyangan Post – Kesehatan dan waktu luang adalah anugerah besar yang seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memberi manfaat dan kontribusi positif. Hal ini disampaikan oleh Ihwal Benz Satriadji, Founder Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Aksara Timur sekaligus Ketua Komunitas Sastra Jakarta Timur (KSJT), saat menjadi salah satu pembicara dalam Sarasehan Forum Taman Bacaan Masyarakat di PPSB Kisam Djiun, Jakarta Timur, Sabtu (27/9).
Dalam paparannya, Ihwal menegaskan bahwa keberadaan taman bacaan yang representatif dengan koleksi buku sesuai kebutuhan masyarakat sekitar sangat penting. “Apapun bentuknya, bila memberi manfaat harus terus dilakukan. Taman bacaan yang dikelola dengan baik bisa menjadi ruang belajar bersama sekaligus pintu masuk peningkatan kualitas generasi masa depan,” ujarnya.
Acara yang berlangsung di auditorium sejuk dan hangat ini dimoderatori oleh Kak Mia, seorang guru, pendongeng profesional, sekaligus Founder Pondok Almia Jakarta Timur. Dengan gaya komunikasinya yang hangat, ia berhasil memantik diskusi, mendorong orang tua murid serta para guru untuk lebih aktif berperan dalam gerakan literasi di lingkungan dan sekolah masing-masing.
Hadir pula Ibu Adhy Ayoe Yanthi, Ketua Forum TBM Jakarta Timur, yang menekankan pentingnya masyarakat mengelola taman bacaan secara profesional di ruang-ruang terbuka. Sementara itu, Rissa Churria, Founder Rumah Baca Ceria Bekasi, guru, dan pegiat literasi sastra, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi. “Kebiasaan menulis dan membaca perlu terus diasah. Dari situlah lahir karya-karya terbaik yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi generasi berikutnya,” ungkapnya.
Sarasehan ini semakin semarak dengan kehadiran para penyair, sastrawan, dan seniman, di antaranya Saut Poltak Tambunan, Dyah Kencono, Mita Katoyo, serta penulis muda Apriyani. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan penari cilik berbakat Ramziah Alifah dari TBM Telaga Waru, serta kesenian tradisi Gambang Kromong binaan Sudinbud Jakarta Timur.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi berbagai pihak, mulai dari KSJT, Forum TBM Jakarta Timur, Pondok Almia, Rumah Baca Ceria, Sastra Reboan, New Rumah Indonesia Raya, TBM Telaga Waru, TBM Aksara Timur, Hanjuang Bodas, TBM Bunga Rampai, TBM Saung Manggar, hingga Sudinbud Jakarta Timur.
“Ini adalah secuil ikhtiar untuk memperkuat sinergitas para pegiat literasi, khususnya di Jakarta Timur. Bersyukur bukan hanya untuk hari ini, tetapi menabung arti untuk keberlanjutan di masa depan,” demikian pesan penutup dari para penggerak literasi dalam sarasehan tersebut. (risa/pp)
LEAVE A REPLY