Home Edukasi Nihongo Partners, Primadona Program TJF Jakarta

Nihongo Partners, Primadona Program TJF Jakarta

Memperlancar penguasaan Bahasa Jepang sesuai penutur asal

461
0
SHARE
Nihongo Partners, Primadona Program TJF Jakarta

Keterangan Gambar : Peserta pers gathering TJF foto (kolase aboe)

Jakarta, parahyangan-post.com-Minat pelajar Indonesia, terutama yang duduk di bangku SLTA, untuk memahami bahasa Jepang cukup tinggi. Agar penguasaan bahasa Jepangnya lebih fasih dan mahir tidak cukup dengan guru bahasa Jepang lokal yang disediakan sekolah. Tetapi perlu juga belajar dan beriteraksi  dari penutur asli,

Makanya sejak tahun 2015 The Japan Foundation (TJF), Jakarta, meluncurkan program yang disebut “Nihongo Partners”. Program ini berupa pengiriman warga Jepang untuk mendukung guru Bahasa Jepang lokal di Indonesia

Hingga tahun ajaran 2025/26 program ini sudah memasuki gelombang 22-23 dengan jumlah peserta  sebanyak 1137 orang. Sedangkan untuk tahun ajaran 2026/2027, TJF  sudah melakukan seleksi penempatan.

Ada dua seleksi dalam program ini, pertama seleksi warga Jepang yang akan dikirim ke Indonesia. Ini berlangsung di Jepang. Yang kedua seleksi sekolah di Indonesia yang akan mendapatkan pendampingan tersebut.

Program Nihongo Partners bukan hanya untuk pelajar di Indonesia tetapi juga untuk sejumlah negara, terutama di Asia.

Indonesia menjadi negara dengan penempatan Nihongo Partner paling banyak dibanding negara-negara lain. Hal itu terjadi bukan tanpa alasan, tetapi karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah pemelajar Bahasa Jepang terbanyak di seluruh dunia untuk level SMA. Tetapi kalau untuk semua level Indonesia masih berada di bawah China.

“Indonesia masih berada di posisi kedua terbanyak pemelajar yang mempelajari bahasa Jepang setelah China,” ujar Direktur  Jenderal The Japan Foundation, Inami Kazumi, dalam acara Media Gathering di Koryu Space, TJF, Jakarta, Selasa, 14/10.

Media Gathering dipandu Publication Officer Communication  Team Abdul Barry Sutan Pulungan, menghadirkan seluruh penanggungjawab program TJF di Indonesia, diantaranya Senior Program Officer Japanese Languange Division Wannahari Nasution.

Lebih jauh dikatakan Inami program Nihongo Partners  memiliki misi mempromosikan dan memperkuat pertukaran budaya antara Jepang dan negara-negara lain.

Para pelajar Indonesia itu tidak hanya mempelajari bahasa, tetapi juga memahami budaya kerja dan kehidupan sosial di Jepang.

“Mereka belajar tentang etos kerja dan cara berinteraksi dengan masyarakat Jepang,” ujarnya.

Pesantren

Senior Program Officer Japanese Languange Division Wannahari Nasution mengatakan dalam program Nihongo Partners, awalnya TJF  hanya bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) RI, tetapi sejak tahun 2023 juga telah bekerjasama dengan Kementerian Agama. Maka sejak itu sekolah-sekolah yang berada di bawah binaan Kementerian Agama, yakni Madrasah Aliyah (MA) juga bisa mendapatkannya.

“Peminatnya sangat banyak, namun kami mempunyai keterbatasan sehingga tidak semua permintaan dapat dipenuhi,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah pesantren juga bisa mendapatkan nihongo partners ini,  ia mengatakan, kalau pesantren itu memiliki pendidikan setingkat MA tentu saja bisa.

“Tetapi yang kami utamakan adalah yang memiliki peserta didik bahasa Jepang yang paling banyak, dan mempunyai program, minimal 3 tahun ke depan,” ujarnya.

Dalam Media Gathering tersebut TJF juga memaparkan seluruh program ke depan, diantarnya Japanese Film Festival yang akan berlangsung November-Desember 2025, Lomba Presentasi Bahasa Jepang Tingkat Nasional, Workshop Irodori di Badan Pelatihan Vokasi & Produktivitas (BPVP) Padang, Sumatera Barat, Seminar JF Standard dll.

The Japan Foundation adalah lembaga nirlaba yang fokus pada pertukaran budaya yang dibentuk oleh parlemen Jepang pada 1972, dan kini memiliki 26 kantor di 25 negara. Tujuan mempererat persahabatan Indonesia–Jepang melalui pemahaman budaya.***(pp/aboe)

Video Terkait: