JAKARTA - Parahyangan Post - Direktur Museum Cemara DR Indra Citraninda  mengatakan sejarah panjang Kebudayaan  Indonesia menampilkan Kekayaan dan kekuatan bukti kreativitas RI, namun Kreativitas perlu dirawat, dijaga, ditingkatkan, diantaranya Kreativitas budaya Permuseuman yang kontemporer.

Pengembangan minat kreativitas yang mengundang SDM / generasi muda pada Museum Cemara antara lain dengan kursus sastra, musik bila ini sukses diharapkan citra permeseuman bisa menjadi pembelajaran mandiri bersama masyarakat, seperti Meseum dan Yayasan Layang layang tak sebatas citra tempat numpang kegiatan masyarakat ber Selvi.

Sejak tahun 2018 Meseum Toety Herati ibu saya mendirikan dijalan Cemara Menteng, Jakarta kegiatannya jenis museum pustaka, Galery selanjutnya Program Film, dikunjungi mahasiswa tarip Rp 25.000- dan Umum Rp 35.000-
Warisan koleksii orang tua meseum menyambung ke jalan Cokroaminoto, Menteng, Jakarta.

Demikian sambutan DR Indra Citraninda, pada Bincang Musea Creative Development di Auditorium Galery 6 Meseum Cemara Toeti Heraty, jalan Hos Tyokro Aminoto, Menteng. Jakarta, 17 Desember 2024 sore.

Moderator Punto A Sidarto (Musea Indonesia) menyuguhkan, Panelis Hilmar Farid Ph D (Akademisi IKJ), Dolorasi Sinaga (Seniman IKJ), Yiyok T Herlambang SE (Pimpinan Asosiasi Museum DKI).

Panelis Karina Mintahir S Hum, Penerus keluarga (Museum Ecosystem Enabler) dalam Program Indonesia untuk gugah inovasi komunitas belia meseum multi dimensi yang berusia 20 - 40 tahun ketika kegiatan di  Meseum Bahari banyak pamerkan kapal.

Seperti Triger Sosialisasi Kreativitas kerjasama masyarakat sekitar bersama Karang Taruna di Meseum nasional dengan digitalis, tiktok dari info WA bisa ungkap problem narkoba, ternyata terinspirasi banyak belia mencari kebutuhan hiburan sosial agar anak cinta Meseum Nasional yang berstandar terdaftar dapat dana Mendiknas. Akhir acara dihibur piano dan niola dengan penyanyi DR Wigni.

(Mahdi/PP)