Manggarai Barat, II  Parahyangan Post – Setelah melalui proses pembangunan selama tiga bulan, Yayasan Insan Bumi Mandiri (IBM), Paragon Corp, dan Pemerintah Desa Batu Tulis meresmikan fasilitas air bersih di Pulau Medang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Program ini menjadi tonggak penting bagi warga Pulau Medang yang sejak dahulu hidup dalam keterbatasan air bersih. Selama ini, warga harus menyeberang ke desa lain untuk mengambil air dan mengeluarkan biaya hingga Rp300.000 setiap bulan. Kini, seluruh warga dapat menikmati air bersih langsung dari rumah masing-masing melalui 17 titik pipanisasi yang tersebar di seluruh pulau.

Air bersih yang kini melimpah bahkan digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari memasak, mencuci, mandi, hingga berwudhu di masjid. Warga menyebut air ini sebagai berkah kehidupan baru bagi Pulau Medang. Perubahan besar ini terasa dalam hampir setiap aspek kehidupan masyarakat.

“Kemarin kami baru saja ada pesta pernikahan, pertama kalinya mudah sekali dapat air. Biasanya kami sampai bentuk seksi khusus pengambil air karena susahnya luar biasa sampai harus sebrang ke desa lain untuk cari air. Sekarang air bahkan keluar terus, penuh, kami tampung dengan rasa syukur,” cerita Pak Sam, warga setempat.

Pembangunan fasilitas air bersih ini tidak hanya memudahkan akses air bagi warga, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong dan rasa memiliki terhadap fasilitas yang dibangun. Warga Pulau Medang terlibat langsung dalam setiap tahap, mulai dari penggalian sumur hingga pemasangan jaringan pipa air, dengan harapan fasilitas ini dapat berkelanjutan dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Sebelumnya, keterbatasan air bahkan turut memengaruhi aktivitas ibadah dan dakwah di Pulau Medang. Para dai yang datang kerap mengeluhkan sulitnya air untuk berwudhu dan menjaga kebersihan masjid. Kini, situasi itu berbalik. Air mengalir lancar di masjid-masjid, menjadikannya “subur airnya” menurut warga setempat. Bahkan, warga dari desa tetangga kini datang ke Pulau Medang untuk meminta air karena melimpahnya sumber baru yang diresmikan ini.

Menurut Pak Amran, relawan lokal Insan Bumi Mandiri yang juga berasal dari desa sekitar Pulau Medang, pembangunan fasilitas ini menjadi momen bersejarah bagi masyarakat. “Saya tahu betul bagaimana sulitnya air di sini. Dari dulu, Pulau Medang memang susah sekali mendapatkan air bersih. Puji syukur, rezeki warga akhirnya tiba, ada banyak pihak yang ikut membantu sampai air benar-benar bisa mengalir. Ini kebahagiaan besar bagi kami semua,” ujar Amran.

Dalam acara peresmian, seluruh pihak menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan sumber air agar manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi berikutnya. Kolaborasi antara Insan Bumi Mandiri, Paragon Corp, dan Desa Batu Tulis lahir dari tujuan yang sama, memastikan warga tak lagi hidup dalam kesulitan air. Ketiganya berbagi peran dan keahlian hingga akhirnya air benar-benar mengalir di tanah yang selama ini hanya dialiri air asin.

Kini, kebutuhan air bersih dan sanitasi warga Pulau Medang sudah jauh lebih mudah terpenuhi, sebuah jawaban atas doa panjang mereka selama ini. Insan Bumi Mandiri berharap kolaborasi ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan dasar di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) lainnya di Indonesia. (rd/pp)