Home Seni Budaya Pameran Lukisan SANG PANGERAN 2 Abad Perang Jawa

Pameran Lukisan SANG PANGERAN 2 Abad Perang Jawa

Memperingati 200 Tahun Perjuangan Pangeran Diponegoro

989
0
SHARE
Pameran Lukisan SANG PANGERAN 2 Abad Perang Jawa

Keterangan Gambar : Suasana pembukaan pameran (foto mun)

Jakarta, parahyangan-post.com- Dalam rangka memperingati dua abad meletusnya Perang Jawa (1825–1830), sebuah pameran seni rupa bertajuk “SANG PANGERAN: 2 Abad Perang Jawa” diselenggarakan pada 20–27 Mei 2025  pukul 09.00 – 21.00 WIB di gedung Balai Budaya, Jalan Theresia Nomor 47, Menteng, Jakarta Pusat.

Pameran  menghadirkan 26  karya lukisan dari seniman kontemporer dan tradisional yang menggambarkan perjalanan heroik Pangeran Diponegoro, sosok legendaris yang menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme Hindia-Belanda. Melalui berbagai medium, teknik, dan gaya visual, para perupa menafsirkan kembali momen-momen penting Perang Jawa dalam konteks sejarah, spiritualitas, dan nasionalisme.

“Pameran ini bukan hanya penghormatan terhadap sosok Diponegoro, tetapi juga refleksi atas makna perjuangan, identitas, dan kebebasan di masa kini,” ujar Koordinator Pameran Kembang Sepatu yang saat ini menjabat Ketua Umum Asosiasi Pelukis Nusantara (ASPEN). “Kami ingin generasi muda mengenal sejarah lewat pendekatan visual yang kuat dan menggugah,” tambahnya.

Acara pembukaan berlangsung pada 20 Mei 2025, pukul 15.30 WIB,  menampilkan  pertunjukan tari Kalimatan Harmoni Borneo serta dibuka oleh Deputi bidang Kreativitas Budaya dan Desain Yuke Sri Rahayu, S. Sos. MA dan sambutan dari  beberpa Pejabat seperti Direktur Seni Rupa dan Pertunjukan EKRAF RI Bpk Dr. Dadam Mahdar, S.Sos, M.Hum Direktur Sejarah dan Permuseuman Prof. Dr. Agus Mulyana M.Hum Ketua Umum FORMAS (Forum Masyarakat Indonesia Emas) Bpk. Yohanes Handoyo Budi Sedjati. Acara pembukaan pameran juga dihadiri tamu undangan lainnya antara lain, Kepala Unit Pengelola Museum Seni Ibu Sri Kusummawati, S.S., M.Si,  Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Bpk. Wibi Andino, SH, MH,  Kabid III Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia Ibu B. R. A. Koosmariam Djatikusumo, koordinator Pengawas ASPEN : Bpk Ardian Elkana, dan para seniman, budayawan, pelajar, mahasiswa, serta masyarakat pencita seni lukis dan penggiat literasi Sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.

Perang Jawa yang berlangsung antara tahun 1825 hingga 1830 merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah perjuangan bangsa. Cetusan atau lecutan ide penyelenggaraan pameran ini, ingin mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk tidak hanya mengenang, tetapi juga merenungkan kembali nilai-nilai semangat juang, pengorbanan, dan nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan oleh para pahlawan seperti Pangeran Diponegoro dan para pengikutnya.

Kebangkitan Nasional 20 Mei.

Pameran ini mengangkat semangat kebangkitan dan perjuangan rakyat dalam memperingati dua abad Perang Jawa (1825–1830), sebuah konflik besar yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro melawan penjajahan Belanda. Melalui karya-karya lukisan yang penuh ekspresi, pameran ini menggali kembali narasi sejarah, keberanian, dan semangat perlawanan yang membara dari berbagai lapisan masyarakat Nusantara.

Setiap sapuan kuas adalah bentuk penghormatan atas jiwa-jiwa yang gugur, serta ajakan untuk merenungkan kembali makna kemerdekaan, identitas, dan perjuangan dalam konteks kekinian. Pameran ini tidak hanya menjadi ruang refleksi sejarah, tetapi juga menjadi medium kebangkitan nilai-nilai luhur bangsa: keberanian, keadilan, dan keteguhan.

Sebanyak  26 lukisan  karya  dari para seniman hebat yaitu ; Arie Kadarisman, AR Tanjung, Chryshnanda Dwilaksana, Gatot Eko Cahyono, Gogor Purwoko, I Made Wira Adikesuma, Joko Kisworo, Kana Fuddy Prakoso, Kembang Sepatu, Lilik Subekti, Lukman Edi Santoso, M.Adien, Mas Wit, M.Solech, Munadi, Mulyadi, Nadia Iskandar, Nuryanah, Pustanto, Saepul Bahri,Sentot Widodo, Wahyu Geiyonk, Wawan S, Yudi S, Yunti Ars dan Zamrud Setya Negara. Lukisan yang dihadirkan dalam pameran ini tidak hanya menggambarkan sisi historis, namun juga interpretasi kreatif atas semangat perlawanan dan identitas budaya yang tumbuh di masa itu.

Pameran ini dapat terselenggara berkat dukungan dari banyak pihak, dan tim-panitia pameran mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Balai Budaya Jakarta, Kampoeng Semar , Pembina ASPEN  Komjen Pol Prof.Dr. Chryshnanda DwiLaksana, M.Si , Koordinator Pengawas ASPEN Bapak Ardian Elkana dan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya pameran ini, para seniman, sponsor, instansi pemerintah, dan rekan media-online. Semoga pameran ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga ruang refleksi bagi kita semua akan pentingnya menjaga semangat persatuan dan keberanian dalam menghadapi tantangan zaman.***(pp/aboe/ KS - Mun ).

Video Terkait: