Keterangan Gambar : Ary Mugiasih S.Pd, saat menerima penghargaan "Satya Lencana Pendidikan" di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Sabtu 30 November 2019. (foto ist)
Bekasi, parahyangan-post.com-Suasana Stadion Wibawa Mukti Cikarang Bekasi, Sabtu 30 November 2019 lalu sungguh mengharukan. Ketika itu Mendikbud Nadiem Makarim menyerahkan penghargaan "Satya Lencana Pendidikan.”
Ndilalahnya, dari 42 orang yang mendapatkannya, Mendikbud hanya membacakan 1 SK awal saja. Yaitu atas nama Ary Mugiasih S.Pd., Kepala TK N 6 Kota Bekasi.
Tepuk tangan pun membahana, seakan memecah stadion kebanggan Bumi Patriot tersebut. Suara sekitar 40 ribuan guru yang hadir dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional dan Ulang Tahun ke 74 PGRI itu pun bergemuruh. Mereka tentu saja bangga atas prestasi yang diraih oleh rekannya.
Tidak lama kemudian Pak Menteri menyematkan “Satya Lencana Pendidikan” kepada Ary Mugiasih dan kepada penerima lainnya secara bergantian.
Inilah penghargaan tertinggi presiden kepada pendidik yang diberikan melalui menterinya, karena Presiden di detik-detik akhir berhalangan hadir. Padahal prokoler istana sudah men-set panggung layaknya acara kepresidenan.
“Jantung saya sempat berdebar sekaligus bangga. Saya tak kuasa menahan air mata haru, mengingat jalan ke puncak prestasi ini tidaklah mudah. Penuh tantangan dan perjuangan,” tutur Ary Mugiasih kepada parahyangan-post.com, setelah menerima penghargaan tersebut.
Tak pula lupa, Bunda Ary –demikian ia disapa teman oleh teman-temannya-, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, terutama rekan-rekannya sesama pengajar di sekolahnya, TKN 6 Kota Bekasi. Maupun rekan di bekas tempatnya mengajar TK Adhyaksa XXV.
“Penghargaan yang saya peroleh ini tak lepas dari bantuan, suport dan kerja sama rekan-rekan saya yang baik, yang selalu mendukung saya. Makanya lewat ini saya menyampaikan terima kasih kepada mereka semua, ” tambah Ibu sepasang anak ini.
Story Telling
Dalam sertifikat “Satya Lencana Pendidikan” yang diberikan kepada Ary Mugiasih S.Pd., dan ditanda tangani langsung oleh Presiden RI Joko Widodo tertulis. “Berhasil meningkatkan keterampilan guru dalam mengajarkan keterampilan membaca dan menulis permulaan melalui pembudayaan literasi dasar digital story telling dan suka ceria, sehingga bertambahnya minat belajar membaca dan menulis peserta didik.”
“Digital Story Telling adalah Best Practice saya saat mengikuti pemilihan Kepala Sekolah TK Berprestasi dan Berdedikasi di tingkat Propinsi Jawa Barat dan alhamdulillah saya keluar sebagai juara pertama,” tutur Bunda Ary.
Kepada Tabloid Alinea Baru, Bunda Ary pun menceritakan perjalanan panjangnya hingga berhasil meraih penghargaan tertinggi tersebut.
Langkah awal yang mengantarkannya sukses menerima penghargaan tertingi di dunia pendidikan ini bermua ketika ia mengikuti pemilihan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat Kota Bekasi, awal tahun 2018. Setelah menang di tingkat kota ia maju ke tingkat propinsi Jawa Barat.
Di tingkat propinsi ia keluar sebagai juara pertama.
“Atas keberhasilan tersebut saya mendapat kesempatan studi banding kilat (short course) di Universitas Chiba Jepang selama 2 Minggu.
Setelah sukses di tingkat Propinsi ia maju ke tingkat nasional dan keluar sebagai juara pertama Kepala TK Berpertasi dan Berdedikasi.
“Untuk prestasi ini, selain mendapat sejumlah uang dan sertifikat, saya pun mendapat kesempatan studi banding ke Thailand bersama rekan-rekan lain yang menjadi juara di bidangnya masing-masing,” tambahnya.
Para juara nasional inilah yang diseleksi untuk mendapatkan Satya Lencana Pendidikan.
“Alhmadulillah saya terpilih mewakili Kepala Sekolah TK dari seluruh Indonesia,” tambah Bunda Ary bangga.*** (dick)
LEAVE A REPLY