Home Seni Budaya Raja-Raja Nusantara Rayakan Hari Perdamaian Sedunia

Raja-Raja Nusantara Rayakan Hari Perdamaian Sedunia

2,131
0
SHARE
Raja-Raja Nusantara Rayakan Hari Perdamaian Sedunia

Keterangan Gambar : Foto bersama para raja dan sultan dengan para sineas pemenang festival (sumber foto : DD Prod/PP)

BALI, Parahyangan Post.com - Peringatan Hari Perdamaian Sedunia 21 September dirayakan dengan meriah oleh para raja dan sultan Nusantara bersama Festival Film Perdamaian International Film Festival for Peace, Inspiration and Equality (IFFPIE) di Bali beberapa waktu yang lalu.

Pemenang Film Terbaik, yang diumumkan oleh Duta Perdamaian Natasha Dematra, jatuh pada In the Name of Peace: John Hume in America besutan sutradara Maurice Fitzpatrick. Film ini berkisah tentang aktivis Irlandia peraih Nobel Perdamaian, John Hume, dan perannya untuk Irlandia di Amerika. Film Terbaik World Humanitarian Awards diberikan pada film An Open Door: Holocaust Haven in the Philippines yang berkisah tentang peran Filipina menyelamatkan 1.200 korban holocaust. Sineas terkenal asal Amerika Serikat, Noel Izon dan Kathryn Izon hadir langsung untuk menerima penghargaan istimewa tersebut.

Di samping penghargaan Film Terbaik, IFFPIE  juga memberikan penghargaan khusus The Highest Honor of Peace Prize pada beberapa tokoh dunia, di antaranya adalah peraih nobel John Hume, Presiden Amerika ke-42 Bill Clinton, Presiden Amerika ke-39 Jimmy Carter, Mantan Perdana Menteri Inggris John Major, Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, dan sineas wanita Amerika Serikat pejuang perdamaian Cheryl Halpern.

Acara Malam Penghargaan ini dibuka oleh Sri Anglung Prabu Punta Djajanagara Cakrabuana Girinata dan dihadiri oleh Kanjeng Ratu Dinar Retno Djenoli dari Keraton Amarta Bumi, Jawa Tengah,  Anak Agung Ngurah Agung B. Erawan dari Puri Karambitan, Bali, Haji Andi Abdul Rauf Maro Daeng Marewa dan Permaisuri Fatma Irwan dari Kesultanan Tallo, Makassar, Teuku Marini dan Dr. Yudi Relawanto, SH. MBA. dari Kerajaan Tamiane, Aceh, Ir. KPH Randi Indra Syahdan dan Kompol Puti Elda dari Kesultanan Indrapura, Sumatera Barat, Ratu Petuanan Tanah Rata Koko Imeko dari Papua Barat, Drs. Haji A. Mahyuddin AM,MM dari Kerajaan Selayar, Anak Agung Ngurah Panji Astika dari Puri Anom,  Anak Agung Harimbawa, I Gusti Ayu Rai, Anak Agung Putra Dharma Nuraga dari Puri Pemecutan, Jero Penyarikan Artawan dan Jero Penyarikan Martini dari Pura Ulandanu dan lainnya. Acara ini dimeriahkan dengan berbagai tarian daerah yang membawa pesan kuat tentang keberagaman dan perdamaian.

Damien Dematra selaku founder dan director festival yang sebelumnya pernah memberikan penghargaan kepada bintang-bintang Hollywood Alice Krige dan Robin Shou tersebut mengatakan terima kasih yang sedalam-dalamnya pada para raja dan ratu yang datang dari berbagai penjuru tanah air. Dalam pidatonya, Damien juga mengatakan  bahwa ada 3 krisis besar yang sedang mengancam dunia saat ini: Rohingya, Timur Tengah dan Korea Utara. Ia berharap Hari Perdamaian Sedunia dapat mengingatkan para pemimpin dunia untuk lebih menahan diri agar tidak terjadi perang antar umat manusia. Ia juga berharap agar acara itu dapat memberikan pengaruh bagi perdamaian.

Ketua Majelis Adat Budaya Keraton Nusantara, Sri Anglung Prabu Punta Djajanagara Cakrabuana Girinata, dalam pidato pembukaannya mengatakan di masa ini, perdamaian semakin jauh karena paham individualisme dan hedonisme. Sang Raja berharap bahwa agama janganlah menjadi alasan terjadinya konflik; agama seharusnya dimengerti dan mengeratkan sesama manusia, bukan menciptakan konflik. Ia menambahkan agar cita-cita menuju perdamaian dapat tercapai, kita tidak boleh patah semangat, karena perdamaian adalah hakikat kita semua.

Festival ini bekerja sama dengan International Film Competition (IFCOM), World Humanitarian Awards, dan didukung oleh Majelis Adat Budaya Keraton Nusantara, Dewan Kreatif Rakyat (DKR), World Film Council, Film Festivals Alliance, i-Hebat International Volunteers, dan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai media partner.

(ratman/rls/pp)