Home Opini Pendidikan Moral dan Karakter Berlandaskan Budaya Bangsa Indonesia

Pendidikan Moral dan Karakter Berlandaskan Budaya Bangsa Indonesia

Oleh : Nurangsih S.Hasan

1,122
0
SHARE
Pendidikan Moral dan Karakter  Berlandaskan Budaya Bangsa Indonesia

Keterangan Gambar : Nurangsih S.Hasan (foto dok pribadi)

Pendidikan Moral dan Karakter  Berlandaskan Budaya Bangsa Indonesia 

Oleh : Nurangsih S.Hasan * 

Pendidikan Nilai Moral/Agama sangat penting bagi generasi muda sebagai generasi penerus bangsa, yang mengangkat harkat dan martabat bangsa sesuai dengan budaya bangsa Indonesia, meningkatkan kualitas kehidupan, kehidupan yang lebih baik, aman dan nyaman serta sejahtera tergantung dengan pendidikan karakter yang baik akan berlandaskan pancasila/budaya bangsa Indonesia. Pendidikan adalah kerangka membentuk generasi penerus yang memiliki otak Jerman dan memiliki  hati Mekah yang mencerminkan keseimbangan antara pengetahuan dan amalan nilai moral/agama sesaui tradisi budaya Indonesia.Kondisi ideal generasi muda penerus bangsa, sebagai individu yang sedang tumbuh, oleh karena itu perlu diberi kesempatan untuk tumbuh secara proporsional, terarah, dan optimal serta mendapatkan pendidikan yang seimbang pelayanan antara ilmu pengetahuan dan pendidikan moral/agama. (Toleransi).

Pendidikan karakter merupakan satu upaya untuk menangani permasalahan krisis multidimensional yang saat ini terjadi. Pendidikan adalah kegiatan sosial budaya masyarakat dan bangsa yang sangat penting dan vital dalam membangun dan mengembangkan kualitas warganegara dan bangsa untuk kehidupan masa kini dan yang akan datang. Dalam setiap kegiatan pendidikan selalu ada  dalam kegiatan pendidikan “the heart of education” (Klein 1997). Apa yang dilakukan dalam kegiatan pendidikan dalam membangun kualitas warganegara dan bangsa  dapat dilihat dari kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan kurikulum. Kebijakan kurikulum  terus menerus dikembangkan untuk menjawab perubahan yang terjadi di masyarakat dan bangsa Indonesia saat ini.

Dunia pendidikan harus mampu berperan aktif menyiapkan sumberdaya manusia terdidik yang mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan, baik lokal, regional, nasional maupun internasional. Ia tidak cukup hanya menguasai teori-teori, tetapi juga mau dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sosial. Ia tidak hanya mampu menerapkan ilmu yang diperoleh tetapi juga mampu mengiplemntasikan dan mempertahakan pendidikan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia “Toleransi”. 

Negara Indonesia dikenal dengan masyarakat etnisnya yang majemuk yang senantiasa mengalami perubahan dalam setiap aspek kehidupan. Pendidikan toleransi yang ditanamkan dalam masyarakat bertujuan agar warga negara sadar akan kesetaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga mampu membentuk masyarakat Indonesia yang harmonis secara berdampingan. Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat pluralitas yang tinggi. Perbedaan berbagai aspek agama, budaya, suku, ras, golongan, dan berbagai bentuk keanekaragaman yang lainnya menjadi bagian yang tidak terpisah dari kehidupan. Perbedaan tersebut merupakan modal besar dalam membangun kehidupan yang penuh dengan kekayaan khazanah kehidupan. Masing-masing bisa saling memperkaya dan memberikan perspektif kehidupan yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kehidupan bersama.Harapan kehidupan semacam ini bisa terwujud jika pluralita yang ada dikelola secara baik. Dalam perspektif sosiologis dinyatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Hal ini bermakna bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri. Kehidupan manusia akan lengkap dengan kehadiran manusia yang lainnya. Kehadiran orang lain ini akan menemukan titik signifikansinya manakala saling tegur sapa, saling berbagi, dan saling memperkaya makna kehidupan. Secara substansial, dialog menjadi aktivitas yang tidak terpisah pada diri manusia sebagai makhluk sosial. Manusia yang berkualitas sesungguhnya akan terus membangun dialog dalam pengertiannya yang luas, baik dengan diri sendiri, dengan manusia lain, dan dengan lingkungannya.

Membela dan memperjuangkan kekayaan kultural harus dilakukan secara terus-menerus. Masyarakat Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi. Sebagai bangsa yang multi, yaitu multi-etnis, multiiman, dan multi-ekspresi kultural dan politik, dibutuhkan strategi yang tepat dalam mengelola keanekaragaman tersebut.Keanekaragaman yang dikelola secara bijak, cerdas, dan jujur akan menjadikan keanekaragaman sebagai kekayaan kultural yang hebat. Kekayaan kultural harus dibela dan diperjuangkan dengan sungguh-sungguh,sabar dan lapang dada.

  1. Pentingnya pendidikan budaya karakter bangsa

Pendidikan saat ini hanya mengedepankan penguasaan aspek keilmuan dan kecerdasan peserta didik. Jika peserta didik sudah mencapai nilai atau lulus dengan nilai akademik memadai/di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), pendidikan dianggap sudah berhasil. Pembentukan karakter dan nilai-nilai budaya bangsa di dalam diri peserta didik semakin terpinggirkan. Rapuhnya karakter dan budaya dalam kehidupan berbangsa bisa membawa kemunduran peradaban bangsa. Padahal, kehidupan masyarakat yang memiliki karakter dan budaya yang kuat akan semakin memperkuat eksistensi suatu bangsa dan negara.Pengembangan pendidikan berbasis karakter dan budaya bangsa perlu menjadi program nasional.Dalam pendidikan, pembentukan karakter dan budaya bangsa pada peserta didik tidak harus masuk kurikulum. Nilai-nilai yang ditumbuh kembangkan dalam diri peserta didik berupa nilai-nilai dasar yang disepakati secara nasional. Nilai-nilai yang dimaksudkan di antaranya adalah kejujuran, dapat dipercaya, kebersamaan, toleransi, tanggung jawab, dan peduli kepada orang lain.

  1.  Pendidikan Moral Anak Bangsa

Pendidikan  moral  adalah  upaya  dalam  membentuk  tingkah  laku  yang  baik,  yang sesuai  dengan  harapan masyarakat serta dilakukan secara sadar. Dalam (Sudarminta, 004:108)  menyatakan bahwa pendidikan moral pada umumnya,  baik  di  dalam  keluarga  maupun  di  sekolah,  sebagai  bagian  pendidikan  nilai,  adalah  upaya  untuk membantu  anak-anak  mengenal,  menyadari  pentingnya,  dan  menghayati  nilai-nilai  moral  yang  seharusnya dijadikan panduan bagi sikap dan tingkah lakunya sebagai manusia, baik secara perorangan maupun bersama-sama dalam suatu masyarakat.Sejalan  dengan  perkembangan  zaman  dan  perkembangan  teknologi  yang  semakin  pesat,  banyak  sekali perubahan- perubahan yang ada pada anak bangsa maupun masyarakat sekitar. Lunturnya Pendidikan moral yang ada  pada  anak  bangsa  karena  kurangnya  sebuah  perhatian  dan  kurang  diaplikasikan  atau  diperaktikan  di  dalam kehidupan-sehari. Hal tersebut dapat  mengakibatkan kurangnya  dalam berprilaku dan  bersikap baik,  kurang bertanggung  jawab,  kurangnya  taat  terhadap  aturan,  dan  sebagainya.  Selain  itu  perubahan  yang  dialami  anak bangsa karena adanya beberapa faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

  • Faktor internal meliputi krisis identitas dan kontrol diri yang lemah;
  •  faktor eksternal meliputi kurangya perhatian atau kasih sayang orang tua, minimya

pemahaman tentang keagamaan, pengaruh dari lingkungan sekitar, dan tempat Pendidikan.

Yang penting dalam pendidikan karakter berdasrkan budaya Indonesia adalah toleransi.Toleransi juga dapat berarti suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Sikap toleransi dapat menghindari terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Pendidikan karakter di sekolah bagian integral dari program penguatan karakter. Karakter toleransi berfungsi untuk menumbuhkan kompetensi multikultural siswa.Tanpa menutup mata sebenarnya sampai saat ini fenomena kasus intoleransi di lembaga pendidikan ataupun dilingkungan masyarakat memang masih terjadi. Hal ini tentu perlu dicegah melalui pengembangan pendidikan karakter di sekolah. Tujuan penelitian untuk menemukan butir-butir pernyataan yang valid dan reliabel pada instrumen skala karakter toleransi.Sikap toleransi tentu tetap harus dibangun seiring dengan perbedaan dan keanekaragaman suku bangsa, budaya , ras dan agama. Terwujudnya kerukunan beragama dan toleransi menjadi harapan semua pihak karena bangsa Indonesia adalah beragam bukan seragam. Berbeda-beda tetapi tetap satu dibawah naungan Pancasila dan UUD 1945.

 *Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia  Prodi Pendidikan Umum dan Karakter.