Keterangan Gambar : Para peserta workshop foto bersama (foto ist)
Banyuangi, parahyangan-post.com-- Banyak potensi masyarakat di
daerah yang perlu digali dan dimaksimalkan. Salah satunya meningkatkan
komptensi masyarakat, khususnya di bidang seni budaya, melalui berbagai
pelatihan (workshop). Hal tersebut disampaikan Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif, Badan
Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf), Dra. Poppy Savitri, saat membuka acara ‘BEKRAF Create Week
Talkshow - Kreatif itu kita : Indonesia!’ di Hotel Santika Banyuwangi,
belum lama ini.
Menurut Poppy, kegiatan workshop kali ini memiliki nilai lebih, karena
menggelar tiga konten pelatihan sekaligus; Penulisan Creativepreneur,
Fotografi, dan Manajemen Seni Pertunjukan. Khusus worskhop seni pertunjukan,
mengetengahkan pembahasan mengenai; Manajemen Produksi, Artistik (Tata Busana
Pergelaran), serta Strategi Promosi, Media Sosial (Medsos) sebagai Acuan.
“Kegiatan didasarkan atas kebutuhan masyarakat setempat berdasarkan data
yang kami terima. Banyuwangi ini menarik. Di sini banyak komunitas kreatif.
Maka dengan workshop ini supaya potensi yang ada dapat menjadi lebih baik dan
mempunyai nilai tambah di semua sub-sektor terkait. Saya berharap semua dapat
memanfaatkan hal ini dengan baik. Apalagi kegiatan dengan tiga materi sekaligus
seperti ini jarang,” terang Poppy.
Acara yang diselenggarakan Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Badan
Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Banyuwangi ini, diikuti tak kurang dari 70 orang peserta. Meliputi para
pelajar, mahasiswa, dosen, guru, seniman, budayawan, dan para pimpinan sanggar,
dari kota Banyuwangi dan sekitarnya.
Workshop manajemen seni pertunjukan, merupakan program paling diminati peserta.
Kegiatan ini berlangsung di Hotel Mahkota Banyuwangi, selama tiga hari.
Penyelenggara menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten, antara lain;
Maestro Tari Kreasi Indonesia, Didik Nini Thowok, membahas ‘Proses Kreatif
Dalam Konteks Seni Tari Tradisi.’ Selanjutnya pembahasan mengenai ‘Proses
Kreatif Dalam Mengembangkan Busana Tari Tradisi,’ bersama Kostum Desainer Seni
Pertunjukan dan Film, Retno Ratih Damayanti, S.S.
Tampil juga aktor dan tokoh teater Drs. Iwan Gardiawan, menyoal ‘Manajemen Seni
Pertunjukan,’ dan Creatif Director, Founder And Director PT. Satu Imaji, Fajar
Darmanto, memberi pengayaan tentang pentingnya promosi dalam setiap produksi
seni pertunjukan melalui media massa dan media sosial. Bertindak sebagai
Moderator, wartawan dan aktor senior, Eddie Karsito.
Akhir dari pelatihan seni pertunjukan ini, semua peserta melakukan praktik
dengan menggelar seni pertunjukan tari. Melibatkan seluruh peserta
workshop, yang dibagi dalam tiga kelompok; Pengisi Acara (Penari), Tim
Produksi, dan Promosi. Pertunjukan tersebut di gelar di Gedung Wanita Banyuwangi.
Pada saat yang sama tampil juga koreografer muda, Bathara Saverigadi Dewandoro,
membawakan karyanya bertajuk ‘Ref (Using)’ yang diusung oleh Sanggar Swargaloka
dan Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Banyuwangi.
Dr. Mohammad Amin, S.Sn, M.Sn, MA, yang terus mengawal acara workshop ini
hingga akhir, menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai upaya mengangkat kekuatan
budaya lokal sebagai acuan trend industri kreatif global.
“Nilai-nilai kearifan lokal menjadi acuan trend Indonesia masa depan. Hal ini
menjadi salah satu strategi untuk menawarkan style bagi industri kreatif
Indonesia,” ujar Kepala Sub Direktorat Edukasi Subsektor Untuk Publik
Direktorat Edukasi Ekonomi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) ini.*** (tan)
LEAVE A REPLY