Home Seni Budaya SANFFEST 2025 Memasuki Masa Produksi dan Pengumpulan Karya

SANFFEST 2025 Memasuki Masa Produksi dan Pengumpulan Karya

Neno Warisman: Lahan perjuangan santri melalui film

128
0
SHARE
SANFFEST 2025  Memasuki Masa Produksi dan Pengumpulan Karya

Keterangan Gambar : Ketua SANFFEST 2025 Neno Warisman (berdiri) saat memberikan keterangan pers terkait progres festival di Darmin Kopi Jakarta Selatan (foto aboe)

Jakarta, parahyangan-post.com-  Tepat pada peringatan hari Pahlawan tanggal 10 November, Santri Film Festival (SANFFEST) 2025 resmi membuka pendaftaran karya dan memulai produksi, bagi santri  yang akan  mengikuti lomba film pendek pertama di Tanah Air ini. Tanggal ini sengaja dipilih untuk memberikan nuansa kepahlawanan  karena santri adalah pejuang yang telah ada sebelum kemerdekaan republik ini. Dan terus berjuang mempertahankan dan mengisinya.

Hal tersebut disampaikan Ketua SANFFEST 2025 Neno Warisman saat memberikan keterangan keterangan pers kepada wartawan di Darmin Kopi, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin 10/11.

”Kepahlawanan santri dalam membela tanah air telah teruji, maka SANFFEST 2025 ini merupakan bentuk perjuangan lain dalam mengisi kemerdekaan, melalaui karya-karya yang sesuai zamannya,” tutur Neno yang didampingi Festival Director Fadli Safawi, Ali dan moderator Putra Gara.

Pendaftaran karya  merupakan rangkaian festival yang sudah dimulai sejak 21 Oktober dan akan ditutup tanggal  29 November 2025.

Lebih jauh Neno menceritakan proses tahap-demi tahap perjalanan SANFFEST yang digagas Kementerian Kebudayaan ini.

Prosesnya dimulai sejak 21 Oktober 2025 dan langsung disambut antusias oleh komunitas pesantren di seluruh Indonesia. Hingga hari ini, lebih dari 400 pesantren dan ratusan santri telah mendaftarkan diri untuk mengikuti rangkaian program SANFFEST—mulai dari Ta’aruf Film, workshop, hingga kompetisi film nasional yang memperebutkan total dana apresiasi Rp308 juta.

SANFFEST 2025 merupakan program Kementerian Kebudayaan yang didukung Kementerian Agama Republik Indonesia, yang bertujuan menghadirkan ruang kreatif bagi santri untuk berkarya, berdakwah, dan berperan aktif dalam ekosistem perfilman nasional. Festival ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam kelahiran tradisi sinema pesantren Indonesia.

Festival dibuka dengan Ta’aruf Film, sebuah forum perjumpaan antara santri dan tokoh nasional di dunia film dan literasi. Melalui sesi inspiratif tersebut, para santri diajak melihat sinema bukan hanya sebagai hiburan, tetapi sebagai medium dakwah, pendidikan, dan transformasi budaya.

Rangkaian workshop berlangsung selama enam hari secara online, diikuti ratusan santri dari berbagai daerah. Materi workshop meliputi:

* Etika & estetika film (25 Oktober 2025)

* Penulisan Naskah (25 Oktober 2025)

* Manajemen Produksi (26 Oktober 2025)

* Pembiayaan Film (26 Oktober 2025)

* Editorial Thinking (26 Oktober 2025)

* Tata Artistik (1 November 2025)

* Penyutradaraan (1 November 2025)

* Sinematografi & Tata Cahaya (2 November 2025)

* Editing (8 November 2025)

* Sound Recording & Mixing (9 November 2025)

Seluruh peserta dibimbing langsung oleh sineas profesional sehingga mendapatkan wawasan yang relevan dengan kebutuhan industri perfilman kontemporer.

Setelah mengikuti workshop, para santri memasuki fase produksi film di pesantren masing-masing.

* produksi & pengumpulan karya: 10–29 November 2025

* Kurasi dan penjurian: 30 November – 5 Desember 2025

Terdapat 11 nominasi/kategori yang akan dinilai oleh dewan juri nasional. Seluruh kategori diperebutkan dalam total apresiasi Rp308 juta yang akan diterima oleh 33 film terbaik dari 11 kategori.

Acara puncak SANFFEST akan digelar pada 14 Desember 2025 sebagai malam penghormatan bagi karya-karya santri terbaik dari seluruh Indonesia. Momen ini sekaligus menjadi tonggak penguatan ekosistem kreatif pesantren.

Neno Warisman, menegaskan bahwa SANFFEST adalah gerakan budaya, bukan sekadar lomba. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadirkan ruang kreatif berbasis nilai-nilai Islam, budaya, dan karakter bangsa.

Dengan sinergi dua kementerian, SANFFEST diharapkan menjadi jalan baru bagi lahirnya para santri kreatif, berdaya saing, dan berpengaruh dalam dunia sinema nasional maupun global.*** (pp/aboe)

Video Terkait: