
Keterangan Gambar : Anggota DPD RI Propinsi DKI Prof. Dr. Dailami Firdaus (kiri) dan Ketua Umum PJMI H. Ismail Lutan (kanan). foto aboe
Prof. Dr. Dailami Firdaus Patenkan Hajatan Betawi
Gelar Setiap Tahun di Kampus Assyafiiyah
Jakarta, parahyangan-post.com Tokoh Betawi terkemu Prof. DR. H. Dailami Firdaus telah mematenkan “Hajatan Betawi”, sebagai sebuah khazanah budaya asli rintisannya. Hal tersebut disampaikan cucu ulama besar KH. Abdullah Safi’i ini, di kampus 2 Universitas Assafi’iyah saat dikunjungi Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) H. Ismail Lutan.
“Hajatan Betawi ini adalah asli gagasan saya. Saya telah mematenkan dan mendaftakan ke HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual), sebagai khazanah budaya Betawi yang saya rintis,” tuturnya.
Surat Pencatatan Ciptaan tersebut bernomor EC00202248935 tertanggal 29 Juli 2022, atas nama Pusat Studi Betawi Universitas Islam As Syafiiyah.
Hajatan Betawi digelar setiap tahun. Tahun 2022 ini memasuki gelaran ke 3. Berlangsung pada 27-28 Agustus mendatang, di kampus 2 Assyafi’iyah, Jatiwaringin, Pondok Gede.
Dalam gelaran Hajatan Betawi ke 3 ini akan tampil berbagai kegiatan. Baik pagelaran kesenian Betawi maupun pameran dan lomba. Diantaranya, Pameran Alquran Mushaf Betawi, Lukisan Betawi, Lomba Palang Pintu, Lomba Pantun, Lomba Abnon, Lomba Qasidah dan Lomba Lukis. Juga akan dimeriahkan dengan Festival Silat Tradisi Betawi, Film Dokumenter, Bazar dan pagelaran Lenong PaSKI.
Sejumlah artis/pelawak terkemuka Tanah Air pun akan ikut meramaikannya. Diantaranya Jarwo Kwat, Komeng, Daus Separo, Denny Chandra, Didin Bagito dan Derry.
Yang sangat menarik, panitia menyediakan doorprize berupa Ibadah Umroh, sepeda motor, sepeda lipat, kulkas, handphone, kompor gas, ricecooker dan banyak lagi yang lain.
Lebih jauh, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Propinsi DKI Jakarta ini mengatakan gagasan menggelar Hajatan Betawi ini dilandasi atas kecintaannya kepada Budaya Betawi. Dailami berharap budaya Betawi yang kaya dan beragam tetap terus terjaga dan lestari. Sehingga masyarakat mampu menyerap nilai-nilai luhur yang terkandung di dlamnya.
“Kebetulan saya punya fasilitas, punya kampus, pesantren Yatim dan sebagainya. Maka saya ingin keragaman budaya Betawi ini selalu digelar tiap tahun di sini,” tutupnya
Sementara itu Ketua Umum PJMI H. Ismail Lutan mengatakan mematenkan Hajatan Betawi tersebut merupakan salah satu bentuk kesadaran intelektual yang patut diapresi.
“Itu hak Beliau yang telah mematenkannya dan saya kira itu merupakan sesuatu yang patut dihargai,” tutur Ismail yang baru saja dilantik.*** (pp/aboe)
LEAVE A REPLY