Home Ekbis Ketua Umum ATHIN Cheriatna: Industri Pariwisata Halal Akan Boming

Ketua Umum ATHIN Cheriatna: Industri Pariwisata Halal Akan Boming

Dua Milyar Umat Muslim Suka Wisata

671
0
SHARE
Ketua Umum ATHIN Cheriatna: Industri Pariwisata Halal Akan Boming

Keterangan Gambar : Ketua Umum ATHIN Cheriatna. (foto Iin)

Ketua Umum ATHIN Cheriatna: Industri Pariwisata Halal Akan Boming

Dua Milyar Umat Muslim Suka Wisata 

Usai terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Travel Halal Indonesia (ATHIN) pada Munas V di Jakarta, Cheriatna langsung susun strategi.  Ia yakin pengusaha travel yang  babak belur selama pandemi covid- 19 bisa bangkit kembali. Kepada tim parahyangan-post.com ,  Cheriatna  yang juga  CEO  Cheria Halal Holiday ini bercerita banyak. Berikut kutipannya.

Pertama kami mengucapkan selamat atas terpilih Pak Ceria sebagai Ketum ATHIN. Bisa cerita sedikit mengenai Munas yang berlangsung di Hotel Grand Cempaka itu?

Iya, terima kasih. Alhamdulillah. Munas ATHIN berjalan lancar. Teman-teman mengamanahkan saya sebagai Ketua Umum periode mendatang. Tentu saya tidak bisa menolaknya. Sebab saya termasuk penggagas dan orang yang terlibat langsung di dalamnya. Saya pun menyambutnya dangan senang  hati. Semoga amanah itu bisa saya emban dengan baik.

Perlu saya jelaskan, sebelum dipilih menjadi Ketua Umum, saya adalah Sekjen. Jadi saya sangat paham bagaimana perjalanan ATHIN sampai saat ini. Pada Munas V ini hadir sekitar 100 pengusaha travel. Alhamdulillah mereka juga sangat antusias untuk bangkit kembali.

Bangkit Kembali? Memangnya separah apa mereka terpuruk?

Wah, Parah sekali. Selama tiga tahun akibat pandemic covid 19 semua pengusaha travel ambruk. Gulung tikar. Semua babak belur dan berhenti beroperasi. Karena biaya operasional habis.  

Memang masih ada satu dua yang mencoba menyiasati, tapi  tak tahan. Akhirnya ambruk juga. Nah, setelah pandemi usai, kita coba bangkit kembali. Melalu Munas ATHIN ke V, kita galang solidaritas. Tapi kita tidak bisa sekaligus. Harus pelan-pelan.

Kenapa?

Bayangkan semua infratruktur  hancur. SDM kabur. Dana cash habis. Bahkan ada juga yang terlilit utang di bank. Ada juga yang ditagih oleh konsumen yang gagal berangkat tiga tahun lalu. Jadi para pengusaha travel puyeng banget!

Nah, untuk bangkit  tentu butuh waktu. Harus susun strategi. Tidak usah terlalu  memaksakan diri. Kalau terlalu memaksakan diri bisa menjadi boomerang. Jadi harus pelan-pelan. Harus memakai strategi dan perhitungan yang matang.

Pertama, kita harus merekrut karyawan baru dan melatihnya. Karena karyawan  kita dulu sudah kabur padahal mereka sudah sangat terlatih. Menurut saya, wajar saja mereka kabur karena perusahaan tidak mampu menggaji selama pandemi. Sebagian dari mereka yang resign itu, ada yang bekerja di tempat lain. Ada yang buka usaha sendiri. Ada juga pengusaha travel  yang mencoba menariknya  kembali untuk bekerja di tempat semula tapi mereka tidak mau dan  merasa sudah nyaman di tempat baru. Jadi semuanya harus dimulai dari nol.

Berat sekali, ya. Tapi mengapa Pak Cheria  begitu optimis memulai lagi  industry pariwisata ini. Kok tidak mencari bidang lain?

Saya menggeluti industry pariwisata ini sudah sangat lama. Pengalaman jatuh bangun saya di  bidang ini sangat banyak. Saya tahu persis bagaimana industry ini berkambang. Jadi saya akan  tetap akan berkecimpung di industry ini.

Industri pariwisata  adalah industry yang akan booming di masa yang akan datang. Orang akan semakin senang jalan-jalan. Industri pariwisata akan mengalahkan industra lain. Sebutlah misalnya  industry fosil (minyak bumi, dan batu  bara –red). Industri ini akan berakhir tidak lama lagi karena cadangannya  di perut bumi semakin menipis.

Sementara industry pariwisata semakin digemari.  Semua orang akan senang jalan-jalan. Apalagi semakin banyaknya aplikasi-aplikasi di media sosial yang  yang menhginformasikan destinasi-destinasi wisata. Orang berwisata tidak semata jalan-jalan tapi juga selfie dan shoping. Ini akan membuat orang lain semakin penasaran untuk mengunjungi pula tempat itu.

Jadi industry pariwisata ini tidak ada matinya dan akan terus berkembang. Makanya saya optimis bisa bangkit. Tidak lama lagi industry ini akan boming.

Sekarang tentang Pariwisata halal? Kok Pak Cheria yakin pariwisata Halal akan berkembang pesat?

Nah, ini dia. Mengapa wisata halal? Sebelumnya saya ingin menjelaskan sedikit mengenai wisata halal agar tidak salah kaprah. Karena ada orang yang belum paham, kemudian menduga-duga. Mereka mengatakan, kalau ada pariwisata halal tentu ada pariwisata haram!

Sebenarnya tidak demikian. Pariwisata halal adalah salah satu divisi atau bagian dari industry pariwisata. Halal lebih mengacu kepada kententuan syariah agama Islam. Yaitu mengenai  kebersihan, kehalalan  makanan yang dikomsusi selama wisata. Kemudahan mencari tempat ibadah (sholat). Pilihan  obyek atau atraksi budaya yang dituju dan lain sebagainya.

Contohnya begini. Kalau seorang turis Muslim,  katakanlah ia taat menjalankan ibadahnya dan memakai jilbab. Kemudian  bergabung dalam rombongan wisata umum. Apa dia merasa nyaman berdampingan duduk di bis dengan teman yang pakai pakaian minim, atau malah hanya berbikini saja. Apakah dia nyaman dengan teman seperjalanan yang suka minum-minuman berakohol? Apakah nyaman menayaksikan tari-tarian erotis yang menonjolkan lekuk tubuh sang penari?  Tidak bukan. Malah ia risi. Wisata yang tadinya ia harapkan menjadikan pikirannya  fresh, malah  stress.  

Nah mereka, agar nyaman,  akan mencari rombongan yang setara.  yang  mempunyai kebutuhan sama. Yang mudah mencari tempat ibadah, yangh makanannyaa terjamin kehalalalannya. Itulah yang dimaksud dengan wisata halal.

Jadi Wisata halal itu bukan  Islamisasi destinasi wisata, ya Pak?

Bukan!  Bukan  sama sekali. Wisata halal bukan mengislamkan destinasi wisata tetapi memberi jaminan kepada peserta tour untuk mendapatkan layanan sesuai dengan syariah Islam. Terutama kemudahan  untuk beribadah, menjamin makan yang dimakan tidak mengandung bahan-bahan yang dilarang agama.

Belakangan wisata halal ini sudah menjadi trend. Hampir semua travel besar dunia mempunyai divisi wisata halal. Dan Indonesia menjadi pangsa pasar mereka. Bahkan negara-negara non Muslim pun berlomba-lomba menawarkan wisata halal. Misalnya Korea, Taiwan, Jepang, Hongkong, Vietnam dan Thailand. Mereka berlomba-lomba menawarkan paket wisata halal. Karena mereka tahu  dua milyar umat Islam senang berwisata dan ini merupakan pangsa pasar yang cukup menggiurkan.

Sekarang negara terkaya di dunia bukan lagi negara non Muslim. Tapi negara Islam seperti Qatar, UEA dan Kuwait. Negara kaya ini kaya warganya dosan keliling dunia. Itulah yang mereka tangkap.

Nah, Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar dunia, adalah pasar yang potensial. Baik  ketersediaan destinasi wisatanya, maupun kecenderungan masyarakatnya. Orang Indonesia terkenal di seluruh dunia sebagai wisatawan yang  suka belanja. Bahkan sebuah survei menunjukkan, minimal orang Indonesia berbelanja 1000 dolar AS dalam sekali tour. Makanya negara-negara lain berlomba-lomba menawarkan paket wisata halalnya di Indonesia. Agar orang Indonesia mengunjungi negaranya. 

Saya sudah lama melihat fenomena ini. Makanya saya sangat optimis wisata halal ini akan menjadi kebutuhan di masa yang akan datang. Peluang ini harus ditangkap. Jangan sampai pasar kita diambil alih oleh pengusaha dari luar. Sayangkan? Kita yang punya market, mereka yang panen.

Makanya industry pariwisata halal kita harus bangkit. Kita harus ambil pangsa pasar yang menggiurkan itu. Kita bangun lagi usaha kita yang ambruk gegara pandemi. Saya yakin dan optimis. Kita mampu bangkit kembali.***