
Keterangan Gambar : Ketua GAZA Diki Chandra Purnama. (foto aboe)
SUBANG - www.parahyangan-post.com - Pemilu 2024 gagal dilaksanakan karena ada faktor penghalang yang tidak bisa diantisipasi oleh penyelenggara. Hal tersebut disampaikan pimpinan Gerakan Akhir Zaman (GAZA) Diki Chandra Purnama di Bukit Lebah, Ciater, Subang Jawa Barat, 13/3.
“Ada dua informasi yang saya yakini kebenarannya sehingga Pemilu 2024 itu tidak bisa dikaksanakan,” tuturnya kepada parahyangan-post.com.
Informasi pertama, kata Kang Diki - demikian ia akrab dipanggil, ia terima dari intelijen.
“Dari informasi intelijen yang saya terima, kemudian saya analisis maka saya yakin pemilu gagal dilaksanakan tahun 2024,” kata Kang Diki.
Sebelum ini Kang Diki memang cukup aktif bermain di dunia intelijen. Dia pernah menjadi tim bawah tanah salah satu Capres. Bahkan dia pulalah yang berhasil membongkar orang-orang yang disusupkan CIA ke tubuh Front Pembela Islam (FPI).
“Jadi saya paham bagaimana informasi itu muncul dan berkembang. Dan setelah saya olah dan saya analisis, saya yakin pemilu tidak bisa dilaksanakan pada tahun 2024,” yakinnya.
Ketika parahyangan-post.com tanya, apakah salah satu indikasi kegagalan pemilu itu karena keputusan pengadilan Jakarta Pusat yang memenangkan gugatan Partai Prima?
“Bukan! Bukan itu. Gugatan Partai Prima itu adalah proses hukum yang wajar. Jadi bukan itu yang menyebabkan pemilu batal dilaksanakan tahun 2024,” tegasnya.
Berita Langit
Informasi kedua yang akan menggagalkan pemilu berlangsung tahun 2024, menurut Kang Diki, iadalah berita ‘langit’.
“Kabar dari langit datang melalui nubuat ulama zuhud dan mimpi orang-orang saleh. Dan itu ada hadisnya. Salah satu mimpi orang saleh yang kami yakini kebenarannya adalah mimpi Muhammad Qosim dari Pakistan,” tambah Kang Diki.
Berdasarkan informasi tersebut, lanjut Kang Diki, pada tahun 2024 akan terjadi perang nuklir. Imbasnya Indonesia juga terdampak. Maka pemilu tidak bisa dilaksanakan.
Mengenai kabar langit ini, lanjut Kang Diki, jika ada yang ingin mengetahui lebih dalam dipersilakan datang ke tempatnya di Pustaka Kabar Langit, Bukit Lebah, Ciater.
“Atau masuk ke grup media sosial GAZA. Kami siap menjelaskannya,” tantang Kang Diki.
Diskusi Publik
Menyikapi informasi yang cukup menggemparkan tersebut, Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) Ismail Lutan mengajak Kang Diki untuk mengadakan diskusi publik agar informasi tersebut tidak liar dan bernuansa klenik.
“Informasi ini sangat menarik. Dan juga menggemparkan. Maka saya ajak Beliau untuk mengadakan diskusi publik dengan menghadirkan tokoh-tokoh lain. Alhamdulillah Beliau setuju,” ujar Ismail Lutan kepada parahyangan-post.com.
Menurut Ismail Lutan, ada faktor-faktor silent dan bergerak di bawah tanah, yang bisa saja membuat pemilu 2024 tidak terselenggara tepat waktu. Diantaranya keputusan pengadilan Jakarta Pusat yang menunda pemilu. Kemudian gugatan (Yudicial Review) ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar pemilu dilakukan dengan sistem Proporsional Tertutup. Dua partai yang menyetujui proporsional tertutup tersebut adalah PDIP dan PBB.
“Informasi intelijen dan informasi langit menarik untuk dikombain. Nanti kami akan undang KPU, Bawaslu, Ketua DPD dan anggota Legislatif ataupun Caleg untuk duduk semeja,” tutup Ismail Lutan.
Mengenai waktu dan tempat diskusi, Ismail Lutan akan menginformasikan kemudian.*** (aboe/pp)
LEAVE A REPLY