
Keterangan Gambar : Dari kiri ke kanan: Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik, Thobib Al Asyhar, Staf Khusus Menag Bidang Kebijakan Publik, dan Media, Dr. Ismail Chawidu dan Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad (foto aboe)
Jakarta, parahyangan-post.com. Ditjen Bimas Islam Kemenag telah melakukan survei pemetaan potensi konflik sosial berdimensi keagamaan skala besar. Survei dilakukan terhadap 8.746 responden ASN Kemenag dan ormas keagamaan Islam.Tujuannya untuk membangun sistem deteksi dini berbasis bukti.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad pada konferensi pers The Wonder of Harmony di Jakarta, Rabu 5/10.
“Hasil survei itu akan dibedah dalam workshop yang menghadirkan pakar dan tokoh keagamaan, diantaranya Frans Magnis Suseno, Amin Abdullah, Burhanudin Muhtadi Abi S Nugroho dan Alissa Wahid pada 12-14 November di Jakarta,” tutur Abu Rokhmad.
Menurut Abu, workshop ini digelar untuk mentransformasikan data kuantitatif menjadi rekomendasi kebijakan operasional dan menghasilkan pola sinergis pemangku kepentingan.
Ikut memberikan paparan dalam konpres tersebut Staf Khusus Menag Bidang Kebijakan Publik, Media, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dr. Ismail Chawidu, dipandu oleh Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik, Thobib Al Asyhar
Lebih jaub Abu Rokhmad menjelaskan, ada 18 rangkaian kegiatan yang dilakukan Ditjen Bimas Islam Kemenag dalam The Wonder of Harmoni ini. Diantaranya Kompetisi Film Islami Tingkat Nasional, Ekspo Syiar Budaya Islam, Bimbingan Remaja Usia Nikah, Interfaith Harmony umat melalui ormas keagamaan, Konser toleransi dan cinta kemanusiaan dan Rumah ibadah ramah pemudik Nataru.
Abu juga menyorot kasus perceraian yang masih tinggi. Jumlahnya hampir setengah juta orang sepanjang tahun 2024. Makanya dalam The Wonder of Harmony ini masalah pernikahan ini juga menjadi salah satu tema kegiatan yang akan ditampilkan dalam “Bimbingan Remaja Usia Nikah”
Kegiatan ini dalam bentuk workhsop, akan berlangsung pada Selasa 11 November 2025 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
“Ini wujud nyata kepedulian Kementerian Agama dalam menyiapkan generasi muda yang matang dan berwawasan sebelum memasuki gerbang pernikahan,” tutupnya.***(pp/aboe)







LEAVE A REPLY