Home Edukasi Dispora Kab. Bogor & Farida Aini Consulting Bikin Bimbingan & Konseling Pemuda di Kab.Bogor

Dispora Kab. Bogor & Farida Aini Consulting Bikin Bimbingan & Konseling Pemuda di Kab.Bogor

1,310
0
SHARE
Dispora Kab. Bogor & Farida Aini Consulting Bikin Bimbingan &  Konseling Pemuda di Kab.Bogor

BOGOR - Parahyangan-Post.com - Dispora Kabupaten Bogor bekerjasama dengan Farida Aini Consulting (FAC) mengadakan kegiatan psikososial bagi siswa-siswi SMAIT Baitussalam, Bogor, Sabtu (10/12/ 2022). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Program Bimbingan Konseling bagi Pemuda.

Kepala SMAIT Baitussalam K.H Abdul Hakim, A. Ka, dalam sambutannya menyambut baik tawaran kegiatan psikososial di sekolah mengingat hal tersebut merupakan bagian penting untuk memberikan bekal kepada para siswa agar lebih siap menghadapi kehidupan yang dijalani.

Menurut Abdul Hakim, persiapan atau bekal menghadapi kehidupan mencakup semua aspek termasuk aspek psikologis.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Sub Koordinator Infrastruktur dan Kemitraan Pemuda Bidang Layanan Kepemudaan Dispora Kabupaten Bogor, Hendar Suhendar, ST pada kesempatan tersebut juga menyerahkan sertifikat penghargaan kepada SMAIT Baitussalam yang telah berpartisipasi dalam Program Bimbingan Konseling bagi Pemuda.

Dispora Kabupaten Bogor tahun 2022 telah berhasil merancang sebuah Program Konseling bagi Pemuda secara gratis baik melalui daring maupun luring.

Melalui kegiatan ini, kalangan muda dapat berkonsultasi dengan psikolog mengenai berbagai masalah yang dihadapi. 

Program ini dimaksudkan agar para pemuda termasuk di dalamnya remaja memiliki kesehatan mental yang baik sehingga konsep diri positif dapat terbentuk.

"Jika pemuda sebagai generasi penerus bangsa memiliki kesehatan baik fisik maupun mental yang baik tentu menjadi aset bagi negara," ujar Abdul Hakim.

Pengenalan Diri dan Karier
Tema kegiatan Bimbingan dan Konseling yang diselenggarakan SMAIT Baitussalam mengangkat tema ‘Kenali diri dan Persiapkan Karirmu’.

Psikolog Farida Aini, memaparkan tema ini sesuai dengan kebutuhan peserta yang berada pada usia periode remaja.

Mengutip Havighurst (dalam Hurlock, 1991), Farida menyatakan salah satu tugas penting remaja adalah mencari identitas diri.

"Remaja perlu mengenal lebih jauh kelebihan dan kekurangan dirinya sehingga dapat mengidentifikasi potensi yang perlu dikembangkan, terutama terkait pilihan karir di masa depan," ucap psikolog yang juga staf pengajar Universitas Pancasila Jakarta ini.

Farida menambahkan, masa remaja yang dikenal dengan masa badai dan stres harus disikapi dengan bijaksana. Oleh karenanya, remaja membutuhkan dukungan dari orang dewasa di sekitarnya.

Dalam kegiatan tersebut ia mengajak para peserta melakukan aktivitas menganalisa kekuatan dan kelemahan dirinya lewat pendapat dari teman-temannya.

Sebagian besar peserta mengungkapkan kegembiraannya karena mendapatkan masukan mengenai apa yang sudah dirasa baik dari dirinya dan yang masih perlu ditingkatkan.

Bahkan salah seorang peserta mengatakan meskipun jumlah item pernyataan kekurangannya lebih banyak dari kelebihannya, namun ia tetap merasa berterima kasih karena teman-temannya telah memberikan perhatian padanya.

Begitu juga dengan aspek kelebihan yang dituliskan teman-temannya mengindikasikan bahwa dirinya memiliki hal positif yang perlu dipertahankan.

Penyampaian materi diawali dengan permainan ‘Who Am I’ . Melalui materi ini peserta remaja diajak belajar untuk mengidentifikasi diri masing-masing.

Identifikasi diri tersebut tersebut menjadi modal dirinya untuk mulai mengeksplorasi karir yang bisa ditempuh di masa depan dengan mempertimbangkan aspek kelebihan dan kekurangan diri.

Identifikasi yang dilakukan para peserta erat kaitannya dengan kajian konsep diri. Konsep diri merupakan cara pandang seseorang terhadap dirinya yang mencakup aspek fisik, emosi, spiritual dll.

Peserta juga mendapatkan pemahaman akan arti konsep diri dan bagaimana membentuk konsep diri yang positif.

Menurut Farida, penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki konsep diri positif biasanya akan lebih unggul tidak hanya dalam bidang akademik namun juga dalam karir dan kehidupan.

Di antara ciri individu dengan konsep diri positif adalah individu yang memandang dirinya sebagai orang yang berharga, mampu dan memiliki daya lenting (resiliensi) ketika menghadapi situasi terpuruk. Konsep diri yang positif juga menunjang para remaja untuk dapat menentukan pilihan karir yang akan dituju nantinya.

Di akhir kegiatan salah seorang peserta menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk membantu mereka mempersiapkan pilihan karir ke depan dengan modal pengenalan pada kekuatan dan kelemahan diri.

(toha/pp)